KUMPULAN PUISI MENUNGGU



SYAIR RINAI TADI MALAM
By: Rieska Praditya Ernaingtyas

Akupun jasmani tak sebatas ruh
Saat menerima cinta
Sentuhmu rikuh di ujung jemari
Memberi irama gelora

Aku bukan hanya fikiran
Dari rasa mendamba dan setia
Hadirmu mampu basuh perih
Dari duka lara

Itulah mengapa menunggu jadi rindu
Hingga penantian butuh pasti
Mimpi tak sekedar jelajah tidur
Tak cukup hanya membaca garis takdir

Kau carilah jalan tuk temukan
Cairkan bungkam dalam beku fikiran
Dari bait bait syair rinai tadi malam
Atau deburan ombak pantai
Dimana dulu kenangan mempertautkan kita



HINGGA SAAT PERTEMUAN ITU TIBA
By: Rieska Praditya Ernaningtyas

Ajari aku mengenal bahagia
Mengukir tawa dari celah bibir beku
Meronakan jenaka disetiap patah kata
Meringankan beban atas karma
Hanya karena tak mampu
Hanya karena tak bisa

Resah ini adalah kehendak bertemu
Dalam jarak yang tak biasa
Dalam waktu yang tak sama
Dalam keinginan yang berbeda
Aku seumpama dendang kehilangan syair
Puisi kehilangan rima
Amarah kehilangan suara

Ajari aku seperti maumu
Tak mampu berubah jadi itu
Karena inilah aku dalam diam bisu
Menghitung manik manik waktu
Dengan potongan kisah terpenggal
Yang pernah kita miliki
Dan bujuklah aku
Hingga saat pertemuan itu tiba



BETAPA LAMA MENUNGGUMU KEMBALI
By: Rieska Praditya Ernaningtyas

Betapa lama menunggu kembalimu
Sama seperti kemaren dan hari ini
Kala kaki melangkah di beranda
Tak berjejak tak bertanda
Kalau engkau tlah ada seperti biasa

Aku menatapi sore yang menyerah
Meredup dan menyelusup
Kala lampu pijar tetangga mulai nyala
Tanda waktu memutus keadaan
Pasrah pada lembayung senja

Duduk dengan secangkir teh hangat
Yang rasa nikmat saat jalari kerongkongan
Sekejap merenungku tentangmu
Seulas senyum dari bibir semanis madu
Kupasung sepi karna ku pasti kau kan kembali