DARI SEBUAH PERON PERHENTIAN HIDUP



HINGGA KEHIDUPAN MENUTUP MATA
By: Rieska Praditya Ernaningtyas

Dari setiap peron perhentian di perjalanan hidup yang panjang
Aku tak cukup sekali tegak berdiri
Pada salah satu waktu yang terdiam
Kurajah sekujur tubuhmu
Ukirannya kupahat dalam
Hingga bisa bertanda kala pergi
Membawa kau jauh dariku

Permulaan membuat jeda berjendela
Membingkai banyak luka dan dakwa
bahkan ketika berlariku mengingkari
Pasungan takdir tak sanggup menampik
berkelit diri kala waktu menggamit pikiran
Mengajak berbalik menuju pulang
Di lengang jiwamu terlantai rindu
Aku menunggu ujung kehidupan

Dari setiap peron perhentian di perjalanan hidup yang panjang
Kugenggam bahasa nurani tuk bersenandung
Mencelotehkan bait bait kenangan
Jera pada nyinyir yang menuntut
Pakau dengan raung nan menggegap
Sukma menggapai malam
Mencoba terus bersembunyi
Hingga kehidupan menutup mata