SEBUTIR BERLIAN CINTA
By: Rieska Praditya Ernaningtyas
Nak...
Sini kita kemas hidup ini
Kau mulai langkah
Dari huruf sederhana
Aku membaca bening
Di mata bulat jenaka
Nak...
Sebutir berlian cinta
Kubenam di dadamu
Belajarlah hidup dari rasa
Tak melulu andalkan logika
Dunia butuh kasih sayang
Bukan robot penghasil permata
Nak...
Kau lihat ribut tentang jiwa kemaruk
Saling tuntut saling gebuk
Bertukar caci dan berbalas hujatan
Dunia kelabakan dengan manusia
Yang menginjaknya dengan kaki berduri
Dan kepala dipenuhi polusi
Nak...
Jangan ganti polos pikiran dengan culas
Usah baluri jiwa dengan angkara
Berhenti ketika langkahmu
Menghampiri silap dan khianat
Katupkan mulut dan matamu
Saat berlintasan kata yang merayu tuk berdusta
Nak...
Mari tidur malam ini
Istirahat kita sejenak
Ciumlah wangi rambut bunda
Lelaplah diantara hitam helainya
Esok matahari pasti akan datang
Memberi tanda kalau hidup terus berlanjut
Oleh: Rieska Praditya Ernaningtyas
PUISI BUAT SAHABAT
By: Rieska Praditya Ernaningtyas
Hai...
Sahabat apa itu..?
Yang kau sembunyikan
Ketika datangku menghampiri
Jangan menghindar atau sembunyi
Coba ku lihat apa itu di genggamanmu
Kau menulis sebuah kata
Singkat benar baris-barisnya
Itu kata buat siapa?
Kau sahabatku bukan?
Mengapa menulis kata begitu buruknya
Rangkaian dan ejaannya penuh dakwa
Makna katanya memiriskan hati
Apa itu yang tertulis
Kata dramatis dari sebuah prasangka?
Yang bisa menjadi racun
Bagi damainya dunia
Hai...
Sahabat mengapa begitu
Aku menyenyumi bait bait yang rancu
Mari sini kalau mau belajar bersamaku
Kita rangkai kata jadi puisi
Kita rubah api jadi kembang warna warni
Karena memang itu yang kumengerti
Aku bukan akuntan atau negarawan
Aku hanya seorang seniman